Jumat, 17 Agustus 2018

LIMA BAHASA KASIH (GARRY CHAPMAN)

LIMA BAHASA KASIH (GARRY CHAPMAN)
Di rumah nomor 25 di jalan Sinabung, sang suami pulang agak terlambat, dia membawa kue coklat kesukaan isterinya. Sesampai di rumah, didapatinya si isteri dengan muka cemberut menyambutnya. Hadiah itu di terima tetapi tetap saja sepanjang hari isterinya cemberut. Mereka bertengkar membahas keterlambatan suaminya pulang ke rumah.
Di seberang jalan, suami yang lain juga baru pulang dari luar kota. Sesampai di rumah, isterinya bertanya :"Kok nggak bawa oleh oleh ?" kata si isteri. Sang suami menjawab bahwa seharian sibuk meeting sehingga nggak sempat beli oleh oleh. Sang suami mencoba merangkul isterinya dan si isteri menghindar kemudian masuk ke dalam. Sepanjang hari suasana rumah menjadi tidak nyaman.
Apa yang salah dari ke dua suami diatas ? yang satu mencoba pulang membawa oleh oleh tetapi diacuhkan oleh isterinya. Sedang satunya tidak membawa oleh oleh dan membuat sang isteri marah.
Itulah yang umum terjadi di masyarakat kita, hal hal kecil yang tidak diperhatikan oleh masing masing. Komunikasi yang tidak nyambung antara suami dan isteri. Yang satu bicara bahasa inggris dan dibalas dengan bahasa perancis. Akhirnya keduanya merasa tidak cocok satu sama lain dan inilah bibit bibit sebuah perceraian. Kecuali kalau si suami bisa mencari uang banyak, maka si isteri akan memendam saja rasa ke tidak puasan tersebut. Karena khawatir dengan nasibnya jika nanti berpisah. Tetapi dia akan hidup menderita dan hanya bisa menopengi dengan kebahagiaan semu.
Kesalah pahaman itu terjadi karena masing masing tidak mengerti dengan bahasa kasih pasangannya. Seiap orang dari kita memiliki bahasa kasih sendiri sendiri. Jika mereka bicara dengan bahasa kasih yang kita mengerti, maka kita akan menganggapnya dia mencintai kita. Tangki kita akan menjadi penuh. Sebaliknya jika dia berbicara dengan bahasa kasih yang tidak kita mengerti, maka kita jadi merasa tisak dicintai. Itu akan menguras tangki cinta kita. Jika tangki cinta kita terkuras habis, maka kita merasa tidak dicintai dan itu akan  meningkatkan potensi pertengkaran serta perpisahan. Hampir semua penyebab ketidak harmonisan rumah tangga disebabkan karena ketidak mengertian masing masing pasangan dengan bahasa kasih pasangannya, Akibatnya mereka seperti berbicara dalan bahasa yang tidak saling di mengerti.
Garry Chapman mengatakan bahwa ada 5 bahasa kasih yang utama, yaitu :
1. Pelayanan
2. Hadiah
3. Sentuhan fisik
4. Waktu yang berkualitas.
5. Kata kata pendukung.
Pada kasus suami yang pertama, si suami mungkin memiliki bahasa kasih hadiah, sehingga dia merasa bahwa setiap orang akan senang jika mendapat oleh oleh makanan yang disukai. Tetapi sayang sekali, bahasa kasih isterinya adalah waktu yang berkualitas. Sehingga ketika suaminya terlambat datang, dianggap mengabaikan dia. itu menyebabkan kemarahan.
Di kasus ke dua, bahasa kasih suami adalah sentuhan fisik, dia senang di rangkul, ditepuk pundaknya dan sebagainya. Tetapi isterinya memiliki bahasa kasih seperti bungsu saya, yaitu hadiah. Ketika suami pulang dari luar kota tidak membawa oleh oleh, artinya dianggap tidak begitu mencintai dia. Tangki cinta di isteri mungkin berkurang lagi. Si isteri berkata dalam hati :"Sudah nggak bawa oleh oleh, maunya nyosor saja", dan dia menghindari rangkulan suami tadi.
Suami isteri akan tetap hidup harmonis sepanjang tangki cinta masing masing penuh.  Jika ada pihak yang tangki cintanya tersedot terus sampai habis, maka dinia rumah tangga menjadi seperti neraka. Isinya ribut terus atau diam diaman.
Slah satu cara paling jitu mengisi tangki cinta pesangan kita adalah dengan mengetahui apa bahasa kasih pasangan kita dan kemudian kita isi dengan bahasa yang dia kenal.
Jika bahasa kasihnya pelayanan, maka kita bisa memberi pelayanan atau membantu membereskan masalahnya.
Jika bahasa kasihnya hadiah, usahakan setiap pulang dari mana saja, kita bawakan oleh oleh. Mungkin spotong terasi, atau mobil merci.
Jika bahasa kasihnya sentuhan fisik, sering seringlah merangkul, menepuk pundak, menggandengnya di jalan dan sebagainya. Dia akan merasa sangat dicintai.
Jika bahasa kasihnya waktu yang berkualitas, sering seringlah mengajak keluar berdua, atau hanya ngobrol berdua di rumah. Kedatangan yang terlambat akan menjadi masalah besar.
Jika bahasa kasihnya kata kata pendukung, sering seringlah memuji pasangan kita.
Usahakan terus menerus mengisi tangki cinta pasangan kita, dan dunia akan terasa seperti sorga.
Semoga bermanfaat,
Surabaya, 20 Februari 2018
Sigit & Wati

Minggu, 12 Agustus 2018

fokus pada amalan sendiri

"FOKUS"

Ada seorang anak yang setiap hari rajin sholat ke masjid, lalu suatu hari ia berkata kepada ayahnya,
"Yah mulai hari ini saya tidak mau ke masjid lagi"

"Lho kenapa?" sahut sang ayah.

"Karena di masjid saya menemukan orang² yang kelihatannya agamis tapi sebenarnya tidak, ada yang sibuk dengan gadgetnya, sementara yang lain membicarakan keburukan orang lain".

Sang ayah pun berpikir sejenak dan berkata, "Baiklah kalau begitu, tapi ada satu syarat yang harus kamu lakukan setelah itu terserah kamu".

"Apa itu?"

"Ambillah air satu gelas penuh, lalu bawa keliling masjid, ingat jangan sampai ada air yang tumpah".

Si anak pun membawa segelas air berkeliling masjid dengan hati², hingga tak ada setetes air pun yang jatuh.

Sesampai di rumah sang ayah bertanya, "Bagaimana sudah kamu bawa air itu keliling masjid?",

"Sudah".

"Apakah ada yang tumpah?"

"Tidak".

"Apakah di masjid tadi ada orang yang sibuk dengan gadgetnya?".

"Wah, saya tidak tahu karena pandangan saya hanya tertuju pada gelas ini", jawab si anak.

"Apakah di masjid tadi ada orang² yang membicarakan kejelekan orang lain?", tanya sang ayah lagi.

"Wah, saya tidak dengar karena saya hanya konsentrasi menjaga air dalam gelas".

Sang ayah pun tersenyum lalu berkata, "Begitulah hidup anakku, jika kamu fokus pada tujuan hidupmu, kamu tidak akan punya waktu untuk menilai kejelekan orang lain. Jangan sampai kesibukanmu menilai kualitas orang lain membuatmu lupa akan kualitas dirimu".

Marilah kita fokus pada diri sendiri dalam beribadah, bekerja dan untuk terus menerus bebenah menjadi positif.

Semoga kita menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.


*NASIHAT UNTUK KITA "
Sayyidina Ali bin Abi Thalib  telah berkata:

*Simpan rahasiamu berdua saja:*
1. Dirimu
2. Allah swt
*Jagalah di dunia ini dua keridhoan:*
1. Ibumu
2. Bapamu
*Mohonlah bantuan ketika susah dengan dua hal:*
1. Sabar
2. Sholat
*Jangan risau dua hal ini:*
1. Rezeki
2. Ajal
*Kerana keduanya berada di bawah kekuasaan Allah swt.*

*Dua hal yg tak perlu diingati selamanya:*
1. Kebaikanmu terhadap orang lain.
2. Kesalahan orang lain terhadapmu.
*Dua hal yang jangan dilupakan selamanya:*
1. Allah swt
2. Alam Akhirat

*Selalu dekat dengan 4 orang ini:*
1. Ibumu.
2. Ayahmu.
3. Saudara lelakimu.
4. Saudara perempuanmu.
*Empat orang ini janganlah kamu kasar kepada mereka:*
1. Yatim
2. Miskin
3. Fakir
4. Orang Sakit
*Empat hal yang memperindah dirimu :*
1. Sabar
2. Tabah
3. Tinggi ilmu
4. Dermawan
*Empat orang yang hendaknya kamu dekati:*
1. Orang yg Ikhlas
2. Orang yg setia
3. Orang yg dermawan
4. Orang yg jujur
*Empat orang yg hendaknya jangan kamu jadikan teman:*
1. Tukang bohong
2. Tukang curi/rasuah
3. Tukang hasut
4. Tukang adu domba
*Empat orang ini jangan sampai kamu tahan kedermawananmu terhadap mereka:*
1. Isterimu
2. anak2 mu
3. Keluargamu
4. Sahabatmu
*Empat hal yang hendaknya kamu kurangi:*
1. Makan
2. Tidur
3. Malas
4. Bicara berlebih2an/gosip
*Empat hal yang jangan kamu putus :*
1. Sholat.
2. Qur'an.
3. Zikir.
4. Silaturrahimi.