Selasa, 07 Maret 2023

Kirim bacaan AlQuran bagi yg sudah wafat, apakah sampai?

Kirim bacaan AlQuran bagi yg sudah wafat, apakah sampai?

Semoga kisah ini bisa membantu menjawabnya
==============
https://www.facebook.com/100064060786341/posts/pfbid0gV929drwKQE9jkye7qEn2oBGeu4yWZ1j3UcwddFFqWGxFN5WFtg8JRjwhF6AKobFl/?mibextid=Nif5oz

IBUKU DAN LELAKI PENJUAL SALAK

Ada orang bertanya,  kalau kita baca Al fatihah,  apakah sampai ke orang tua kita?  

Biasanya saya jawab,  mati saja dulu,  banyak pertanyaan yang jawabnya, kita mati dulu baru ke jawab.  Seperti ada nggak pertanyaan di kubur?  Kan mati dulu baru tahu.

He he he..  

Tapi saya punya kisah nyata,  siapa tahu ini berguna. Kisah ini terjadi sekitar tahun 1979-1982. Di Kota Sidimpuan Tapanuli Selatan. Kala itu saya beranjak remaja.

Suatu malam,  ibu saya Hajjah Nuronda Batubara bermimpi,  ibu saya rajin sholat tahajjud,  kemungkinan besar dia bermimpi setelah tahajud.

Ibu saya melihat ada pohon yang sangat besar, belum pernah dia melihat pohon sebesar itu. Di bawah pohon itu banyak orang orang berkerumun, banyqk sekali. Jika ada buah yang jatuh mereka mengambil buah itu.  Mereka semua mengharap dari buah pohon itu.

Ibu saya melihat di sebuah sudut, ada seorang ibu-ibu yang duduk sedang memakan buah dengan santai,  ibu ini tidak ikut berebutan buah yang jatuh dari pohon.

Ibu saya mendekati sang ibu ini,  beliau bertanya

Ibu kenapa duduk?  Kenapa tidak ikut mengambil buah yang jatuh itu?  

Ada anak saya yang selalu mengirimi saya bekal ke sini.  Namanya si ini, orangnya begini, dia berjualan salak di sini,  si ibu memberikan alamat jelas di tengah kota Sidimpuan,  Tapanuli selatan.  

Ibu saya terbangun,  dia merasa mimpi itu begitu nyata.  Beliau pergi kerja sebagai PNS di BKIA kp marancar. Dari tempat kerjanya, beliau pergi ke alamat yg disebut dalam mimpinya.  

Serrrr ..  Darahnya menggelegak,  ciri ciri yang di mimpi itu sedang berada di depannya.  Dia melihat seorang laki laki penjual salak yang bibirnya bergerak gerak seperti mengucap sesuatu.  

Dia tanya penjual salak ini,  apakah nama ito ini?  .. iya .. jawab lelaki di depanya.  Semua di tanyakan ibu saya sesuai info mimpi,  jawabnya semua iya. Semakin heranlah ibu saya.  

Ibu saya bertanya,  kenapa tadi ito seperti membaca baca sesuatu.  Lelaki penjual salak ini bercerita bahwa dia membaca al fatihah,  al ikhlash, kalau malam jumat dia yasinan ke ibunya yang sudah meninggal.  

Ibu saya terperangah, darahnya menggelegak,  beliau mematung. Kemudian beliau membeli salak.  Beliau pulang naik beca bawa salak. Ibu saya biasanya tidak menawar,  bahkan kalau beliau naik becak,  dia lebihkan ongkosnya,  itu sudah kebiasaan beliau.

Saya datang pulang main di luar, saya melihat ibu saya lagi makan salak di meja makan,  tapi raut mukanya tidak seperti biasanya.  Saya ikut makan salak,  ibu sayapun bercerita.

Setelah itu Ibu saya sering membeli salak lelaki penjual salak itu.  Ibu saya orangnya belas kasih,  mudah merasa iba.  Banyak proyek proyek yang hanya kami berdua yang tahu.  Saya informannya,  ibu saya donaturnya. Ibu saya ada uangnya, dia bidan dan punya klinik.

Waktu terus bergerak,  ibu saya menyimpan kisah itu dalam memorinya. Setelah sekian lama,  ibu saya bermimpi kembali.  Dia melihat pohon besar itu lagi,  tetapi ada yang berobah.  Ibu ibu yang dulu duduk, sekarang ikut mengambil buah buahan yang jatuh.  

Ibu saya mendekat,  kenapa ibu ikut mengambil buah buahan?  

Anak saya telah meninggal

Ibu saya terbangun,  besoknya dia pergi ke tempat lelaki penjual salak.  Beliau tidak melihat lelaki itu.  Ibu saya bertanya ke sekitar,  penjual yang lain. Mereka menjawab,  Lelaki penjual salak itu telah meninggal beberapa hari yang lalu.  

:  :  :  :  :  :  :  :  :  :  :  :  :  :  :

Anda masih hidup?  Masih di dunia ini?  Buat ibumu duduk manis sambil makan buah di sana.

Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَرْفَعُ الدَّرَجَةَ لِلْعَبْدِ الصَّالِحِ فِيْ الْجَنَّةِ فَيَقُوْلُ : يَا رَبِّ أَنىَّ لِيْ هَذِهِ ؟ فَيَقُوْلُ : بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ

"Sungguh, Allah benar-benar mengangkat derajat seorang hamba-Nya yang saleh di Surga. Maka ia pun bertanya: "Wahai Rabbku, bagaimana ini bisa terjadi?" Allah menjawab: "Berkat istighfar anakmu bagi dirimu". (Hadis R Ahmad)

Salam ...