Selasa, 24 Oktober 2017

Metode dakwah


Dari facebook Azzam Mujahid Izzulhaq

Saya teringat kejadian 17 tahun yg lalu. Di salah satu masjid di sudut kota Bandung. Seorang sahabat mantan preman ditegur oleh seseorang yg sedang semangat menyalahkan. Hal yg dipermasalahkan adalah bersalaman lepas shalat, kerapatan shaf dan celana jeans 'cut bray' (ketahuan deh angkatan zaman wow, bukan zaman now).

Seseorang menegur sang mantan preman ini tanpa tedeng aling-aling. Bahwa bersalaman selesai shalat itu tidak ada contohnya, bid'ah. Shaf harus rapat bersentuhan jemari kaki dan bahu, serta celana isbal yg haram.

Bukannya menerima, sahabat satu geng dulu (waktu zaman muda walau sekarang masih muda, saya ikut geng motor), ngamuk. Baju sang 'penasehat' diangkat. Perkataan yg diingat sampai sekarang adalah kurang lebih seoerti ini:

&quot;Kumaha aing weh siah, ​<b>nj​</b>ng! Nu penting aing geus sholat. Geus tobat! Sia kamana wae pas aing mabok? Sia kamana wae pas aing tara sholat? Ari aing geus sholat meni riweuh nyalahkeun aing. Beungeut maneh tah bid'ah!

Terserah saya, (sensor, menyebut kata binatang). Yg penting saya sudah shalat. Saya sudah taubat! Kamu kemana di saat saya mabuk-mabukan? Kamu kemana saja di saat saya tidak pernah shalat? Di saat saya sudah mau shalat kamu sibuk menyalahkan apa yg saya lakukan. Mukamu itu yg bid'ah!&quot;

Saya senyum saja dipojokan tidak mau ikut-ikutan. Sugan weh kapok (semoga saja kapok) yg ujug-ujug men-taushiyah-i sang preman. Bahwa dakwah itu bukan gebyah uyah menyamaratakan pemahaman.

Sejak saat itu, sang 'penasehat nekad' tak lagi kelihatan shalat di masjid tersebut.

Maksud saya begini, hargailah proses dakwah dan hijrah seseorang. Karena dakwah itu bukanlah paksaan lalu kemudian melabeli seseorang. Perubahan pun ada tahapan.

Adalah betul kita harus mendakwahkan aqidah yg lurus dan ibadah yg benar sesuai dengan tuntunan, namun menyampaikannya dengan mengabaikan kaidah-kaidah Fiqh Dakwah malah akan menjadi masalah. Itulah kenapa Allah memberikan panduan dalam berdakwah melalui firman-Nya:

"Serulah manusia ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yg baik, dan bantahlah mereka dengan cara yg lebih baik" (QS. An Nahl : 125).

Dr. Ali Abdul Halim Mahmud menyimpulkan (dari kesimpulan secara bahasa maupun syara' yg dikemukanan para ahli tafsir seperti Ath Thabary dan Ibnu Katsir), bahwa yg dimaksud dengan hikmah di dalam dakwah adalah berbuat yg tepat dengan cara yg tepat pada waktu yg tepat. Sedangkan Muhammad Abul Fathi Al Bayanuni menyebutkan, di antara aplikasi hikmah dalam dakwah adalah menyusun prioritas (aulawiyat) gerakan, bertahap dalam merealisasikan prioritas gerakan, serta memilih metode yg tepat untuk kondisi dan kapasitas mad'u yg tepat.

Meri perhatikan juga sabda Baginda Rasulullah Muhammad saw terkait adanya tahapan dalam berdakwah yg disampaikan melalui Aisyah ra:

"Sesungguhnya yg diturunkan mula-mula dari surat-surat pendek (Makiyah) berisi di dalamnya peringatan tentang surga dan neraka. Sampai ketika manusia telah teguh kepada Islam, barulah diturunkan tentang halal dan haram. Seandainya yg diturunkan mula-mula dari segala sesuatu adalah, "Jangan kamu minum khamr", maka sungguh (orang-orang) akan berkata, "Kami tidak akan meninggalkan khamr selamanya." Atau seandainya yg diturunkan mula-mula adalah, "Jangan kamu berzina", sungguh (orang-orang) akan berkata, "Kami tidak akan meninggalkan zina selamanya" (HR. Bukhari).

Hargai usaha dakwah Ahbab Jamaah Tabligh yg dari pintu ke pintu mengajak orang kembali ke jalan Allah. Hargai Liqa' Tarbiyah yg membina pribadi-pribadi Muslimnya. Hargai Nahdhatul Ulama dengan dakwah kulturalnya. Hargai Muhammadiyah dengan dakwah pendidikannya. Hargai FPI dengan nahyi munkarnya. Hargai para ustadz dan ustadzah, para da'i dari mana pun dengan gaya apa pun yg telah beramal. Jangan merasa paling benar.

Bersinergilah. Jangan menjadi duri dalam tubuh umat Islam sendiri. Tapi, jika memang tak mau bersinergi dan inginnya menjadi duri, cabok siah ku aing! (punten ah, esmosi atuh da)

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Indosat network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar