Selasa, 14 Februari 2017

REJEKI ITU ADA DI LANGIT, BUKAN DI BUMI

REJEKI ITU ADA DI LANGIT, BUKAN DI BUMI .. !!!

Saya punya sate langganan di Condet. Ini sate paling c enak di Jakarta
menurut saya. Susah cari lawannya!

Yang aneh, sate ini bukanya suka-suka. Jadi kita harus telpon dulu kalau
mau ke sana. Beberapa kali saya nekad datang ke sana tanpa telepon dulu
eeehhh tutup.

Saya tanya: "Kenapa cara jualannya seperti itu?

Pak haji Ramli penjual satenya menjawab: "Rejeki sudah ada yang ngatur,
kenapa harus ngoyo?"

"Bukan ngoyo Pak", jawab saya. "Bapak bisa kehilangan pelanggan kalo
jualannya begitu!" "Ah, kayak situ yg ngatur rejeki aja", katanya."

Saya kasih dia saran, "Sebaiknya Bapak buka tiap hari! Kalau bisa malam
juga buka karena banyak orang suka makan sate malam juga Pak!", kata
saya meyakinkan dia.

Pak Haji Ramli menghela napasnya agak dalam. "Hai anak muda, rezeki itu
ada di langit bukan di bumi! Anda muslim kan?" tanya Pak haji sambil
natap wajah saya. "Suka ngaji gak? Coba baca Quran: "Cari nafkah itu
siang, malam itu untuk istirahat!", kata Pak haji lagi meyakinkan.

"Saya cuma mau jualan siang, kalau malam biarlah itu rejekinya tukang
sate yang jualannya malam. Dari jualan sate siang saja saya sudah merasa
cukup dan bersyukur, kenapa harus buka sampe malam?", Pak Haji nyerocos
sambil membakar sate.

"Coba liat orang-orang yang kelihatanya kaya itu. Pake mobil mewah,
rumahnya mewah. Tanya mereka, emang hidupnya enak?" "Pasti lebih enak
saya karena saya gak dikejar target, gak dikejar hutang! Saya 2 minggu
sekali pulang ke Tegal, mancing, naik sepeda lewat sawah-sawah, lewat
kampung-kampung, bergaul dengan manusia-manusia yang menyapa dengan
tulus. Bukan nyapa kalau ada maunya!

Biarpun naik sepeda tapi jauh lebih enak daripada naik Jaguar! Anginnya
asli gak pake AC. Denger kodok, jangkrik lebih nyaman di kuping daripada
dengerin musik dari alat musik bikinan! Coba Anda pikir, buat apa kita
ngoyo bekerja siang-malam?

Jangan-jangan kita muda kerja keras ngumpulin uang, sudah tua uangnya
dipake ngobatin penyakit kita sendiri karena terlalu kerja keras waktu
muda! Itu banyak terjadi kan?

Dan... jangan lupa, Tuhan sudah menakar rejeki kita! Jadi buat apa kita
nguber rejeki sampe malam? Rejeki gak bakal ketuker!! Yang kerja siang
ada bagiannya, begitu juga yang kerja malam!"

"Kalau kata peribahasa, waktu itu adalah uang. Tapi jangan diterjemahkan
tiap waktu untuk cari uang! Waktu itu adalah uang, artinya kita harus
bisa memanfaatkan sebaik-baiknya karena waktu tidak bisa diulang, uang
bisa dicari lagi! Waktu lebih berharga dari uang. Makanya saya lebih
memilih waktu daripada uang!"

"Waktu saya ngobrol dengan Anda ini jauh lebih berharga daripada saya
bikin sate. Kalau saya cuma bikin sate, di mata Anda, saya hanya akan
dikenang sebagai tukang sate. Tapi dengan ngobrol begini semoga saya
bisa dikenang bukan cuma tukang sate, mungkin saya bisa dikenang sebagai
orang yang punya arti dalam hidup Anda sebagai pelanggan saya. Kita bisa
bersahabat!

Waktu saya jadi berguna juga buat saya. Begitu juga buat Anda. Kalau
Anda merasa ngobrol dengan saya ini sia-sia, jangan lupa ya: "Rejeki
bukan ada di kantor, tapi di langit!" Begitu kata Pak Haji Ramli menutup
pembicaraan.

Penulis : Ndang Sutisna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar