Jumat, 19 Mei 2017

Menjaga hubungan

​<i>Zid Notes​</i>
​<i>Kamis, 18 Mei 2017​</i>

​<b>Bukti Nyata Sinergi​</b>

Tepatnya kemarin, hari rabu jam 15.00, Saya bersilaturahmi dengan seorang sahabat pengusaha. Entah mengapa dia menghubungi dan ingin berbincang. Kami memang bersahabat. Sering tukar fikiran dan saling menginformasikan perkembangan bisnis masing-masing.

Betapa kagetnya Saya, dengan begitu mudahnya beliau berhasil ​<b>deal kerjasama lahan 8000 meter persegi di daerah premium pariwisata​</b>. Tidak hanya itu, untuk membangun infrastruktur bisnis diatasnya, lagi-lagi dia mendapatkan kontraktor yang siap bekerjasama saham.

Lahannya diakuisisi dengan kerjasama. Bangunannya dibangunkan oleh kontraktor yang terhitung saham.

Belum lagi beberapa projek kerjasama yang lain. Seakan semuanya mudah bagi beliau. Saya salut dan belajar banyak dari beliau.

*****

Kisah diatas memang seperti kisah di negeri dongeng. Tanpa modal besar, seseorang mendapatkan kesempatan bisnis dengan nilai valuasi tanah dan bangunan ​<b>hampir 300M​</b>. Tapi itulah kenyataan. Kenyataan yang bagi kita orang &quot;awam&quot; terasa tidak mungkin.

Ada beberapa kebaikan yang rasanya perlu Saya sampaikan tentang beliau, semoga kita bisa meneladani beliau.

1. Beliau sangat menjaga hubungan. Besaran ekonomi Saya dan beliau jauh berbeda. Secara kasar bisa dikatakan : beda level. Tetapi beliau selalu menghargai Saya dan orang lain.

Setiap Saya berkunjung, pasti beliau ajak makan, dan beliau selalu sediakan tempat terbaik. Saya jadi ​<i>gak enak dot com​</i>.

Saya kira cuma sama Saya doank, ternyata dengan karyawan pun begitu, suka bawa makan, ngobrol, bahkan karyawannya pernah dibawa sekeluarga untuk tamasya. Agar dekat dan bisa ngobrol dengan beliau dan istrinya.

Beliau sering berkunjung ke rumah karyawan, melihat kesulitan hidup timnya. Saya sudah hitung, ada sekitar ​<b>5 karyawannya yang diberi fasilitas mobil​</b>. Padahal besaran bisnisnya menurut Saya belum fit benar untuk itu.

2. Bagaimana beliau menjaga sesuatu untuk di masa depan.

Waktu itu kami berdua di dalam ruangan kantor, Saya dan beliau berdiskusi tentang ​<i>relation​</i> kami ke berbagai pihak, beliau berpesan :

​<i>&quot;Bro, kita gak tahu di masa depan nanti, apakah ane akan butuh ente, apakah ane akan butuh orang itu, jadi... jaga hubungan kita bro.. jangan menyakiti...&quot;​</i>

Dalem sekali... dengan karyawan yang jelas-jelas memfitnahnya ke berbagai supplier, beliau sabar dan enggan memperpanjang, padahal screenshootnya jelas-jelas ada.

Menurut Saya, mulia. Semoga.

3. Tidak memandang tinggi atau rendah.

Suatu hari Saya infeksi graham berminggu-minggu. Saya melarang berbagai kolega untuk datang menjenguk. Saya tidak ingin merepotkan.

Beliau sekeluarga ternyata datang ke Bogor. Ada Alphard tiba-tiba nangkring di depan ​<b>rumah kontrakan kami yang sederhana​</b>, padahal Saya dan Istri lagi cari obat keluar rumah. Beliau jadi menunggu. Tapi beliau sabar bersama keluarganya di mobil. Saya haru dot com.

*****

Kemarin dia berbincang, hanya untuk meminta pendapat Saya sebagai sahabatnya tentang berbagai project yang ada. Saya mau bilang sama dia :

​<i>&quot;Ane aja gak ngurusin bisnis sebesar itu... ngapain kok malah nanya saya.. hehehehe...&quot;​</i>

Tapi memang Saya tahu maksudnya. Beliau ​<b>menghargai persahabatan​</b> kami. Beliau menghargai beberapa pendapat Saya yang ​<i>&quot;works&quot;​</i> di dalam perusahaannya. Dan beliau hadir untuk berbagi kabar baik, ndak lupa sahabat. Dan Saya bersyukur atas itu.

*****

Hari ini di Malang Saya merenung panjang tentang sikap Saya, tentang cara Saya, hati Saya krenyes krenyes, seakan Saya banyak salah dan alfa nya sama orang. Asli ini nulisnya sampe berat.

Saya tulis ini, agar kita semua dapat ​<b>menjaga hubungan​</b> dan sinergi. Saya manusia biasa. Mohon maaf jika Saya banyak salah ke keluarga besar Zid Club.

Maaf Saya banyak jualannya ketimbang kontennya. InsyaAllah saat ini menyadari dan akan memperbaiki perbandingan konten dan iklan. 

Mari jaga hubungan, untuk tidak menyakiti, untuk tidak mengikuti hawa nafsu, untuk tidak mengikuti ​<b>​</b><i><b>syahwat jempol​</b></i><b>​</b>, untuk berfikir panjang tentang masa depan. 

Saya mencintai Anda semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar