Sabtu, 10 Juni 2017

Sayangi ibu selagi masih ada kesempatan

​<b>MUTIARA YANG DIBUANG ........​</b>

Sepasang suami isteri yg kaya raya masuk rumah mewah yg megah, mereka mendapati ruang makan yg kotor dan tercium bau pesing. Sementara di sudut meja makan nampak ibu tua sedang berusaha keras utk bisa membersihkan.

Sang suami marah dan geram, dgn suara keras membentak ibu tua itu: &quot;Ini pasti ulah ibu, kan? Ibu ngompol di lantai ya? Lihat tuh, meja kotor dgn makanan yg tercecer, lantai juga. Waduuh, ibu.., ibu!! Ini rumah atau gudang?&quot;

Si isteri meredakan amarah sang suami: &quot;Sudahlah pak, jgn bentak ibu spt itu, kasian, ibu kan sudah tua..&quot;
Suami: &quot;Tdk bisa begini terus-menerus. Kalau tiba2 ada tamu yg datang, apa  jadinya? Sebaiknya esok kita bawa ibu ke panti jompo saja. Saya yg akan bawa!&quot;
Istri: &quot;Jgn pak! Itu kan ibumu, masak dibawa ke panti jompo pak?&quot;

Setelah ibu tua itu dibawa ke panti jompo, si suami membenahi kamar ibunya. Di bawah kasur ditemukan sebuah buku lusuh dgn kertas yg agak kuning kusam. Dia tertarik krn koq ada foto dirinya sejak kecil dan remaja, di halaman depan bertuliskan judul buku: &quot;Putraku, buah hatiku&quot;.

Dia duduk lesu dan mulai membaca tulisan ibunya itu. Diawali dari hari dan tgl lahirnya. &quot;Aku melahirkan putra, biarpun terasa sakit dan mandi darah, aku bangga, bisa punya anak. Ya, aku bangga bisa berjuang tanpa suami yg mendahuluiku. Aku rawat dgn cinta, aku besarkan dgn kasih, aku sekolahkan dgn airmata, aku hidupi dia dgn cucuran keringat..

Kuingat, ketika kubawa ke klinik utk imunisasi, di atas angkot dia menangis, lalu kubuka kancing blus dan menyusui dia, aku tak malu, bahkan tiba2 dia kencingi aku, biarlah. Dan tiba2 dia batuk kecil, muntah dan basahi rokku. Hari itu terasa indah bagiku, biarpun aku basah oleh kencing dan muntahannya, aku tersenyum bangga sekali. Kejadian itu terulang beberapa kali. Aku tak peduli apa kata org di atas angkot, asalkan putraku bertumbuh sehat. Itu yg utama bagiku.&quot;

Sambil membaca, airmata sang suami mulai meleleh turun, hatinya terasa perih, dadanya sesak.. Tiba2 dia berteriak keras, meraung, &quot;Ibuuu.., ibuu..!!&quot; Sambil berdiri, dia setengah berlari ke garasi..

Isterinya kaget melihat ulah suaminya dan bertanya : &quot;Kenapa pak, ada apa?&quot;
Terisak dia menjawab: &quot;Aku hrs bawa kembali ibuku..&quot;

Tiba2 telpon berdering, diterima isterinya, lalu.., &quot;Mohon ibu dan bapak segera datang di panti sekarang ya!&quot;

Mereka buru2 ke panti, saat masuk, tampak tubuh tua ibu sedang diperiksa dokter.
Si suami berteriak histeris sambil menangis, &quot;Ibuu..!&quot; Ibunya lemah, ia berusaha memeluk kepala anaknya seraya berbisik sendu, &quot;Anakku.., ibu bangga punya kamu, seluruh cinta kasih hanya buat kamu, nak.., maafkan ibu, i..ibu sa..yang..padamu!&quot; Sang ibupun menutup mata..

Anaknya meraung keras menangis, &quot;Ibuu..., ibuu..., aku minta ampun buu..., aku durhaka sama ibuu..., ampun...ampuni aku bu. Ibuu..., jgn tinggalkan aku bu... Anak macam apa aku ini, ampuni aku buu...&quot;

Sdrku, masih adakah ibu dan ayah di sisimu? Syukurilah! Sesungguhnya makna apa yg terbersit dari kisah ini..? 

Ingatlah selalu Sdrku:
~ Kegeraman mengantar kita &quot;memeluk dosa&quot;.
~ Tindakan bodoh, membuat kita &quot;merangkul durhaka&quot;.
~ Sikap ego, mendorong kita &quot;mendekap nista&quot;.
~ Penyesalan yg terlambat, menarik kita &quot;bergelimang kepedihan&quot;.

Berpikirlah arif, bertindaklah bijak, berucapkanlah kasih, hiduplah penuh hikmat. 

SALAM RENDAH HATI 🙏🙏🙏🙏

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Indosat network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar